Makasar Mediasangmuslim.com - Mahasiswa dari Gema Pembebasan melakukan aksi unjuk rasa di Gedung Sate,Kota Bandung,5/11/16.
Mereka menuntut pemerintah untuk segera memproses Gubernur (Ahok) Basuki Tjahaja Purnama alias terkait penistaan agama yang menjeratnya.
(MUI) Majelis Ulama Indonesia Sulawesi Selatan mengharapkan kasus penistaan agama oleh Calon Gubernur Petahana Basuki Thajaja Purnama atau Ahok yang kini ditetapkan tersangka menjadi pembelajaran Kedepannya Untuk Para Non Muslim,Jangan Asal Ngomong soal Aqidah Agama Lain.
"Kejadian ini mesti menjadi pembelajaran agar orang tidak sembarangan bicara," imbuhnya Ketua MUI Majelis Ulama Indonesia Sulawesi selatan AGH Sanusi Baco di Makassar, Rabu, 16/11/16.
Menurut dia, berdasarkan sabda Nabi Muhammad SAW tidak boleh terlalu banyak bicara karena akan merugikan dirinya sendiri dan orang lain akibat ucapannya.
Kasus Cawagub DKI jakarta Ahok, kata Sanusi Baco, adalah pembelajaran berharga kepada seluruh umat agar berhati-hati mengucapkan kata-kata yang bisa menyinggung perasaan orang dan bisa berakibat fatal.
"Selanjutnya kita berdoa apa yang diharapkan mudah-mudahan proses ini sampai tercapai apa yang diinginkan umat Islam," Tuturnya.
Dirinya juga mengimbau agar masyarakat dilarang banyak bicara sehingga tidak merugikan orang lain disekitarnya bila terIalu banyak bicara.
"Nabi bilang yang banyak bicara akan banyak potensi kesalahannya," ulasnya.
itulah yang terjadi dengan Ahok.
Saat ditanyakan tentang agenda aksi susulan secara besar-besaran pada 25 November 2016 Aksi Damai Bela Agama Jilid III kata dia,sebaiknya tidak usah turun dan biarkan penegak hukum memprosesnya.
Sebelumnya, Ahok dituding melakukan penistaan agama saat melakukan kunjungan politik pada warga di Pulau Seribu,Jakarta Utara, pada 27 September 2016.
Ucapan yang diduga menistakan agama itu direkam dan sebarluaskan Buni Yani hingga menjadi viral dan memancing reaksi umat Islam sehingga dilaporkan ke penegak hukum oleh ormas Islam Dan Pemuka Agama.
Kejadian 4 November 2016 Lalu ini pun memuncak dan hampir seluruh daerah termasuk di Jakarta menggelar aksi damai dan akkhirnya berujung bentrokan dilakukan oknum Yang Tidak Bertanggung Jawab yang Tujuannya ingin Memfitnah Umat Islam.(ipe)