-->

TAUHID PERINTAH PERTAMA

TAUHID PERINTAH PERTAMA

Oleh : Ustadz Abdul Hamid Syamil

Assalamu'allaikum Wr_Wb

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ﴿٢١﴾ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ ۖ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

Wahai manusia, beribadahlah kepada Rabbmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa. Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allâh, padahal kamu mengetahui. [al-Baqarah/2:21-22]

MUQADDIMAH
Ketika kita membuka lembaran-lembaran mush-haf al-Qur’ân, kita akan mendapatkan kata perintah pertama kali terdapat dalam surat al-Baqarah ayat ke-21 dan kata larangan pertama kali terdapat dalam surat al-Baqarah ayat ke-22. Oleh karenanya, kedua ayat ini sangat penting untuk kita fahami dengan baik. Berikut ini sedikit penjelasan tentang dua ayat tersebut. Semoga bermanfaat.

Tafsir Ayat ke-21:

Firman Allâh Azza wa Jalla.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ

Wahai manusia!

Ini adalah seruan kepada seluruh manusia, dari semua bangsa atau suku, di semua tempat dan waktu, setelah diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Ini menunjukkan bahwa agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditujukan kepada seluruh manusia. Hal ini sebagaimana Firman Allâh Azza wa Jalla:

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ

Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya, sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui. [Saba’/34:28]

Firman Allâh Azza wa Jalla:

اعْبُدُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ

“beribadahlah kepada Robb-mu Yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu”,

Ini menunjukkan bahwa manusia wajib beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla karena Dia telah menciptakan manusia. Hal ini sebagaimana Firman Allâh Azza wa Jalla yang menyebutkan perkataan Nabi Syu’aib Alaihissallam kepada kaumnya :

وَاتَّقُوا الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالْجِبِلَّةَ الْأَوَّلِينَ

dan bertaqwalah kepada Allâh yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu”. [asy-Syu’arâ’/26:184]

Dan sesungguhnya perintah Allâh Azza wa Jalla ini merupakan hikmah manusia diciptakan di dunia ini, sebagaimana firman-Nya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. [adz-Dzâriyât/51:56]

Beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla yaitu: taat secara mutlak kepada Allâh Azza wa Jalla, disertai dengan rasa cinta dan pengangungan, berharap dan takut, dengan cara melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya lewat syari’at Rasul-Nya (Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam) dengan hati yang ikhlas.

Firman Allâh Azza wa Jalla:

لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“agar kamu bertaqwa”,

Ini adalah tujuan ibadah seorang hamba, yaitu agar bertaqwa, agar hamba terlindungi dari murka dan siksa Allâh Azza wa Jalla .

Imam Ibnu Rajab al-Hambali rahimahullah (wafat 795 H) berkata, “Makna dasar dari kata taqwa adalah seorang hamba membuat perlindungan yang akan melindunginya dari apa yang dia takutkan dan dia waspadai. Jadi makna ketaqwaan hamba kepada Rabbnya adalah dia membuat perlindungan yang akan melindunginya dari apa yang dia takutkan dan dia waspadai dari Rabbnya, seperti kemarahan-Nya dan siksa-Nya, dengan cara mentaati-Nya dan menjauhi kemaksiatan-kemaksiatan kepada-Nya.” [1]

Ini juga menujukkan bahwa manfaat ibadah yang dilaksanakan hamba akan kembali kepada hamba tersebut, bukan untuk Allâh Azza wa Jalla , juga bukan untuk orang lain. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ أَسَاءَ فَعَلَيْهَا ۗ وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ

Barangsiapa mengerjakan amal saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri, dan barangsiapa berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri; dan sekali-sekali tidaklah Rabbmu menganiaya hamba-hamba(Nya) [Fusshilat/41:46]

Tafsir Ayat ke-22:
Firman Allâh Azza wa Jalla:

الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ

Dialah Yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu.[al-Baqarah/2:22]

Ini menunjukkan bahwa di antara sebab hamba diwajibkan beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla adalah Allâh Azza wa Jalla telah memberi rezeki kepada manusia. Dan Allâh Azza wa Jalla telah menyiapkan segala keperluan hidup manusia, dan telah melimpahkan berbagai nikmat-Nya kepada hamba. Allâh Azza wa Jalla berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ ﴿٥٦﴾ مَا أُرِيدُ مِنْهُمْ مِنْ رِزْقٍ وَمَا أُرِيدُ أَنْ يُطْعِمُونِ ﴿٥٧﴾ إِنَّ اللَّهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezki sedikitpun dari mereka dan Aku tidak menghendaki supaya memberi Aku makan. Sesungguhnya Allâh Dialah Maha Pemberi rezki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.[adz-Dzâriyât/51:56-58]

Syaikh Abdurrahman bin Nâshir as-Sa’di (wafat 1376 H) rahimahullah berkata ketika menjelaskan ayat ke-22 dari surat al-Baqarah ini, “Kemudian Allâh Azza wa Jalla menyebutkan hujjah (argumentasi-red) wajibnya beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla semata, yaitu Dia adalah Rabb (Pencipta; Pemilik; Penguasa; Pemelihara) kamu (manusia), Yang telah memelihara kamu dengan berbagai macam kenikmatan.

Dia telah menciptakan kamu yang sebelumnya tidak ada. Dia juga telah menciptakan orang-orang sebelum kamu. Dia telah memberikan kenikmatan kepada kamu dengan kenikmatan-kenikmatan lahir dan batin.

Dia telah menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, kamu dapat menetap di atasnya. Kamu juga dapat memanfaatkannya dengan (membuat) bangunan, pertanian, pengolahan tanah, berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain dan berbagai pemanfaatan bumi yang lain.

Dia juga telah menjadikan langit sebagai atap bagi tempat tinggal kamu, dan Dia meletakkan di langit berbagai benda bermanfaat yang menjadi kebutuhan kamu, seperti matahari, bulan dan bintang-bintang….

Kemudian Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan, seperti biji-bijian dan buah-buahan dari pohon kurma, dan seluruh buah-buahan, serta tumbuh-tumbuhan, dan lainnya, sebagai rezeki untukmu, dengan itu kamu memperoleh rezeki, kamu mendapatkan makanan pokok, kamu hidup, dan bersenang-senang”.[2]

Firman Allâh Azza wa Jalla:

فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا

“Karena itu, janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allâh Azza wa Jalla ”,

Ini merupakan larangan terhadap perbuatan syirik lawan dari tauhid, yaitu “Janganlah kamu menjadikan tandingan-tandingan (bagi Allâh Azza wa Jalla ) dari kalangan makhluk, yaitu kamu beribadah kepada tandingan-tandingan itu sebagaimana kamu beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla , dan kamu mencintai mereka sebagaimana kamu mencintai Allâh Azza wa Jalla , sedangkan mereka seperti kamu, diciptakan oleh Allâh Azza wa Jalla , diberi rezeki oleh Allâh Azza wa Jalla , dikuasai oleh Allâh Azza wa Jalla . Mereka tidak memiliki apapun, meskipun seberat debu di bumi dan di langit. Dan mereka tidak dapat memberikan manfaat kepada kamu dan tidak dapat membahayakan kamu”.[3]

Firman Allâh Azza wa Jalla:

وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“padahal kamu mengetahui”,

Yaitu kamu mengetahui “bahwa Allâh Azza wa Jalla tidak memiliki sekutu dan tandingan, baik di dalam mencipta, memberi rezeki, dan mengatur. Demikian juga Allâh Azza wa Jalla tidak memiliki sekutu dan tandingan dalam ulûhiyah (hak untuk diibadahi) dan kesempurnaan. Lalu, bagaimana bisa kamu beribadah kepada tuhan-tuhan yang lain disamping beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla ? Padahal kamu mengetahui hal itu. Ini merupakan perkara yang sangat mengherankan dan kebodohan yang paling bodoh”.[4]

Hal ini sebagaimana Firman Allâh Azza wa Jalla :

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ مَنْ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لَيَقُولُنَّ اللَّهُ ۖ فَأَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka (orang-orang musyrik), “Siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?” Tentu mereka akan menjawab, “Allâh”, maka bagaimanakah mereka (dapat) dipalingkan (dari jalan yang benar). [al-‘Ankabut/29:61]

PETUNJUK-PETUNJUK AYAT.
1. Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam diutus kepada seluruh manusia.
2. Manusia wajib beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla karena Dia telah menciptakan manusia.
3. Di antara sebab manusia wajib beribadah kepada Allâh Azza wa Jalla adalah karena Dia memberi rezeki kepada manusia
4. Tujuan ibadah hamba kepada Rabbnya adalah taqwa, yaitu untuk melindungi diri dari murka dan siksa Allâh Azza wa Jalla .
5. Tauhid adalah perintah pertama kali aalam al-Qur’an. Ini menunjukkan pentingnya tauhid.
6. Syirik adalah larangan pertama kali dalam al-Qur’an. Ini menunjukkan bahaya syirik.
7. Manusia meyakini keesaan Allâh dalam rubûbiyah-Nya (kekuasaan-Nya), maka seharusnya mereka juga meyakini keesaan Allâh dalam ulûhiyah-Nya (hak-Nya untuk diibadahi dan tidak disekutuan dengan selainNya)

Inilah sedikit penjelasan dua ayat yang agung ini. Semoga Allâh Azza wa Jalla selalu membimbing kita di atas jalan yang lurus. Aamiin..

_______
Catatan kakj
[1].Kitab Jâmi’ul ‘Ulûm wal Hikam, 1/398, diteliti oleh: Syaikh Syu’aib al-Arnâuth dan Syaikh Ibrâhîm Bajis, penerbit: Muasasah ar-Risalah
[2].Tafsir Taisîr Karîmirrahmân, surat al-Baqarah ayat ke-22
[3]. Tafsir Taisîr Karîmirrahmân, surat al-Baqarah ayat ke-22, karya Syaikh Abdurrahman bin Nâshir as-Sa’di
[4]. Tafsir Taisîr Karîmirrahmân, surat al-Baqarah ayat ke-22 

Wallohu 'alam bishawab.

TERUSLAH BERBUAT BAIK

Assalamu'allaikum wr wb

TERUSLAH UNTUK BERBUAT BAIK

Sahabat Abu Hurairah radhiyallahuanhu meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطْشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطْشِ فَقَالَ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِـي. فَمَلَأَ خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقى فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ لَنَـا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا؟ قَالَ: فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطبَةٍ أَجْرٌ

Ketika tengah berjalan, seorang laki-laki mengalami kehausan yang sangat. Dia turun ke suatu sumur dan meminum darinya. Tatkala ia keluar tiba-tiba ia melihat seeokor anjing yang sedang kehausan sehingga menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah yang basah.

Orang itu berkata: “Sungguh anjing ini telah tertimpa (dahaga) seperti yang telah menimpaku.” Ia (turun lagi ke sumur) untuk memenuhi sepatu kulitnya (dengan air) kemudian memegang sepatu itu dengan mulutnya lalu naik dan memberi minum anjing tersebut.

Maka Allah SWT berterima kasih terhadap perbuatannya dan memberikan ampunan kepadanya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasullulah, apakah kita mendapat pahala (bila berbuat baik) pada binatang?” Beliau bersabda: “Pada setiap yang memiliki hati yang basah maka ada pahala.”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Bila orang yang berbuat baik kepada binatang mendapatkan ampunan dari Allah, maka sebaliknya orang yang menzalimi binatang akan diancam dengan azab. Nabi SAW bersabda:

عُذِّبَتِ امْرَأَةٌ فِي هِرَّةٍ سَجَنَتْهَا حَتَّى مَاتَتْ، فَدَخَلَتْ فِيْهَا النَّارَ لَا هِيَ أَطْعَمَتْهَا وَسَقَتْهَا إِذْ حَبَسَتْهَا وَلَا هِيَ تَرَكَتْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ

“Seorang wanita disiksa karena kucing yang dikurungnya sampai mati.

Dengan sebab itu dia masuk ke neraka, (dimana) dia tidak memberinya makanan dan minuman ketika mengurungnya, dan dia tidak pula melepaskannya sehingga dia bisa memakan serangga yang ada di bumi.”

(HR. Al-Bukhari dan Muslim, dari sahabat Abdullah bin Umar)

JAUHI PERBUATAN SIA-SIA

Assalamu'allaikum wr wb

JAUHI PERBUATAN SIA-SIA

Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga saja.

[H.R. Ahmad]

Semoga kita senantiasa diberikan keberkahan dalam menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan ini,

serta dijauhkan dari perbuatan yang sia-sia sehingga kita tidak termasuk ke dalam orang-orang yang merugi.

NASIHAT UNTUK DIRI SENDIRI SEMOGA BERMANFAAT UNTUK SAHABAT YANG LAIN

Assalamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh 

NASEHAT UNTUK DIRI SENDIRI SEMOGA BERMANFAAT UNTUK SAHABAT LAIN

Bismilla walhamdulillah was salaatu was salam'ala Rasulillah .

"Barang siapa yang bangun dipagi hari dan hanya dunia yang difikirkannya, sehingga seolah-olah ia tidak mlihat Hak Allah dalam dirinya (tidak shalat/tidak berdzikir) maka Allah akan menambahkan 4 penyakit yaitu :

1. kebingungan yang tiada putus
2. kesibukkan yang tiadak berujung
3. kebutuhan yang tiada terpenuhi
4. khayalan yang tiada Ujung. (HR. Muslim)

Perjalanan Hidup ini adalah menuju akhirat. suatu perjalanan yang kita Mohon kepada Allah agar berakhir pada kenikmatan syurga bukan neraka, karena keagungan perjalanan menuju hari akhir inilah Rasulullah bersabda :
"Sesungguhnya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis "(mutaffaqun'alaih).

maksudnya :" jika kita mengetahui hakekat azal yang akan menjemput kita dan kedasyatan alam kubur, kegelapan dihari kiamat dan segala kesedihannya ,shirot (titian) dan segala rintangannya ,syurga dengan  segala kenikmatannya ,niscahya akan memberikan motivasi kepada kita untuk mengadakan perubahan.

"Berubah dari kefasikkan dan kekafiran menjadi keimanan ,dari kemunafikkan menjadi keistiqomahan ,dari keraguan menjadi keyakinan ,dari kesombongan menjadi ketawadhu'an ,dari kerakusan menjadi rasa syukur dan kesederhanaan ,dari pemarah dan pendendam menjadi kasih sayang dan pemaaf.
Dan dari kedustaan menjadi kebenaran.. Merubah diri dari sifat dan watak syaitoni dan hewani menjadi insan Islami :)

Akan tetapii kita sering kali lupa atau berpura-pura lupa dengan perjalanan panjang tersebut, bahkan malah memilih dunia dengan segala perangkatnya ..!!

Kemewahan, kecantikkan/ketampanan, kekayaan, kedudukan yang semua nilainya itu disisi Alllah tidak lebih dari sehelai sayap nyamuk ..!!!!

"Wallahu a'lam Bissoab"

TETAP ISTIKOMAH SAHABATKU

Assalamu'allaikum wr wb

TETAP ISTIQOMAHLAH SAHABATKU..

Setiap ucapan baik, doa yang tulus, rintihan yang jujur, air mata yang menetes penuh keikhlasan, dan semua keluhan yang menggundahgulanakan hati, hanya pantas ditujukan ke hadirat Nya

Jangan pernah sakit hati bila engkau diremehkan oleh orang disekitarmu. Tapi sakit hatilah bila engkau tak lagi mampu menghargai orang disekitarmu

Ya Allah, dinginkan panasnya kalbu dengan salju keyakinan, dan padamkan bara jiwa dengan air keimanan, hanya Kepada Mu

Sahabat...
Tetaplah berdiri tegak diatas pijakanmu, pusatkan keyakinanmu kepada kekuasaan Allah, konsentrasikan pikiranmu untuk kembali melangkah. Menata langkah baru yang lebih mantap

Tetap Itiqomahlah sobat..

HIDUP DAN MATI ITU MILIK ALLAH BUKAN MILIK MANUSIA

Assalamu'allaikum wr wb

HIDUP DAN MATI ITU MILIK ALLAH. BUKAN MILIK MANUSIA
.
Hidup dan mati itu milik Allah. Bukan milik manusia. Manusia diberi kesempatan oleh Allah untuk memanjangkan umurnya dan memendekkan umurnya sendiri, sebagai ikhtiarnya kepada Allah. Panjang dan pendek umur juga bukan hanya umur secara fisik. Tetapi meliputi juga umur pernikahan, umur usaha, umur pekerjaan, umur rumah tempat tinggal, umur makai mobil, dan lain-lain. Tingkah laku kita, perilaku kita, sikap kita, ikut menentukan panjang dan pendeknya umur kita.
.
"Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami, bergelimangan di dalam kesesatan mereka." (QS Yunus [10] : 11)
.
Semoga kita semua senantiasa istiqomah dan bisa meningkatkan ketakwaan kepada ALLAH SWT. Yaa ALLAH...

Aamiin ya Rabbal'alamin

PANIK MENGHADAPI UJIAN(PERMASALAHAN)

Assalamu'allaikum wr wb

PANIK MENGHADAPI PERMASALAHAN

Panik menghadapi permasalahan dan sikut kiri sikut kanan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan, adalah sebagian tanda bahwa kita tidak yakin bahwa Allah Maha Melihat dan Maha Membantu. Yang penting, ketika kita menghadapi suatu permasalahan, entah itu hutang, bayaran anak sekolah, duit ngga ada atau ngga ada makanan, jabatan atau pangkat yang tidak naik-naik, karir dan kedudukan yang terancam dan sebagainya, kita tidak usah panik. Yakin saja bahwa Allah sedang melihat kita. Kemudian keyakinan ini kita bawa lebih lanjut, kalau Allah sudah melihat maka Dia tidak akan tinggal diam. Tinggallah kita yang bertanya pada diri sendiri pantas ngga kita dibantu-Nya?
.
Ya Allah, hadirlah dalam kehidupan kami. Kenalkanlah kami akan Zat-Mu Yang Maha Agung dan Maha Besar, dan juga pada kuasa-Mu. Aamiinn...

MUNGKIN IBU INI NUNGGU DITEGUR ALLAH BARU AKAN SADAR

Beberapa hari yang lalu sempat heboh,menjelang ramadhan di saat umat muslim sedang melaksanakan ibadah puasa,ternyata di cederai oleh
seorang pengusaha warung makan di daerah serang BANTEN ya itu ibu saeni,yang heboh di media dan sempat menjadi perbincangan publik di media ini,karena netizen yang simpatik terhadap ibu saeni ini menggalang dana untuk membantu ibu saeni yang warung makannya terjaring oleh satpol pp karena melakukan aktifitas di siang hari selama bulan ramadhan,hal ini di lakukan oleh satuan pamong praja lantaran ibu saeni menjual makanan di bulan suci,oleh karena itu pemkot serang mengadakan rajia namun hal ini mendapat simpatik masarakat tertentu yang akhirnya sampai menggalang dana untuk ibu saeni,hingga PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Bapak JOKOWI DODO pun menyumbang 10 jt rupiah,namun tahukah kalian bahwa hal ini telah di seting sedemikian rupa oleh beberapa orang,hingga melibatkan oknum wartawan,hal ini jelas sangat mencederai hati kaum muslim,karena menjadi momok buruk untuk aqidah kaum muslim di masa mendatang jika hal ini di biarkan betapa boboroknya ahlaq kaum muslim yang simpatik kepada beliau,karena bagai mana pun hal ini tidak lah benar,seperti yang kita ketahui agama islam jelas jelas mewajibkan kaum muslim berpuasa di bulan ramadhan namun ada saja orang yang mengambil keuntungang dari bulan yang suci ini,kenapa saya bisa beranggapan seperti ini,mari kita simak saja.

Mari kita lihat bukti dan fakta yg saya dapatkan pagi ini. Apakah ini real atau di atur sesuai settingan?...

Camera rolls, Action!

Pagi ini tanggal 18 juni 2016 sekitar pukul 07.00 ramadhan penduduk kota serang, khusus nya warga cikepuh di kejutkan oleh salah satu media nasional TRANS TV melakukan syuting di warung bu saeni dengan tanpa rasa bersalah dan tanpa menghormati kaum muslimin yg sedang berpuasa di bulan ramadhan, dengan santai dan nikmatnya para host (Ruben Onsu dan kawannya) menyantap makanan warteg bu saeni yg sedang dalam kontroversi, baru saja semalam saya menginvestigasi, pagi nya bu saeni sudah berani berbuat culas. Kami warga serang banten menuntut pihak TRANSCORP untuk meminta maaf atas kejadian ini dan kami meminta untuk tidak ditayangkan acara yg memuat RUBEN ONSU dengan Ibu saeni yg berakting di warteg milik ibu saeni Kami warga cikepuh khusus nya kecewa dengan tindakan TRANSTV dan menuntut agar pihak TRANSTV dan Ibu saeni meminta maaf di hadapan publik khususnya kaum muslimin di indonesia jika tidak di indahkan Kami akan melaporkan ke Polda Banten atas dasar pelanggaran perda dan Pelecehan dan penistaan agama, serta kami akan melaporkan hal ini ke KPI. Dan Ibu saeni kami akan menuntut atas dasar penistaan agama dan pembohongan publik. Ada apa dengan kalian semua tentang Perda syariah? Apakah ini agenda susulan settingan untuk melemahkan Perda syariah di Indonesia?

Salam perjuangan
Ketua Umum PEMUDA LIRA DPW Banten
#Sumber: Novis Sugiawan S.Sos.i

BERDOALAH KEPADA ALLAH DI SETIAP WAKTU

"BERDOALAH KEPADA ALLAH DI SETIAP WAKTU"
Yakinlah Dengan 3 Hal ini:
(1) Tiada yang lebih sayang kepadamu, selain Rabbmu
(2) Tiada yang paling tahu kegundahanmu, selain Rabbmu
(3) Tiada yang bisa mengangkat kesulitanmu, selain Rabbmu
Maka mohonlah pertolongan hanya kepadaNya, bersandarlah kepadaNya di setiap waktu, niscaya Anda kan dapatkan lebih dari apa yang Anda bayangkan.
Allah berfirman;
“Dan jika hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, katakan bahwa sesungguhnya Aku dekat. Aku akan mengabulkan do’a orang yang berdo’a jika ia meminta kepadaKu. Maka hendaknya mereka memenuhi seruanKu dan beriman kepadaKu supaya mereka mendapatkan petunjuk“ (Q.S. Al-Baqarah : 186)
Ya Allah, kami berlindung dari siksa-Mu, dengan sebab maaf-Mu. Kami berlindung dari kemarahan-Mu dengan sebab ridha-Mu.
Ya Allah, kami berlindung kepada-Mu dengan sebab keperkasaan-Mu,dengan sebab kekuasaan-Mu. Tak sanggup kami memuji Engkau, ya Rabb, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri. Wahai Dzat yang pantas dipuji, segala pujian memang hanya layak untuk-Mu.
Dengan Kebesaran-Mu, demi Kebijaksanaan-Mu, demi Kasih Sayang-Mu, ya Rabb, tetapkan kami dan segenap orang-orang yang dekat di kehidupan kami, sebagai orang-orang yang mengindahkan peringatan-peringatan-Mu.
Aamiin..

INILAH ALASAN MENGAPA BABI DIHARAMKAN DALAM AGAMA ISLAM

INILAH ALASAN MENGAPA BABI DIHARAMKAN DALAM AGAMA ISLAM

Pengharaman akan babi oleh Islam memang dengan tegas dan jelas tertera pada beberapa ayat di Al-Qur’an. Ayat-ayat tersebut ialah Surat Al-Baqarah ayat 173, Al-Maidah ayat 3, Al-An’am ayat 145, dan An-Nahl ayat 115.

Salah satu kutipan Al-Qur’an mengenai pengharaman babi itu sendiri sebagai berikut:
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan daging hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah.” (QS 5:3)

Selain jelas tersurat dalam Al-Quran tentang pelarangan terhadap babi, berikut merupakan alasan-alasan logis yang spesifik mengenai mengapa Islam mengharamkan babi.

Kandungan Lemak dan Kolesterol Tinggi
Fakta menunjukkan bahwa babi memiliki sedikit sekali kandungan otot dan sebaliknya memiliki kandungan lemak yang berlebihan. Bahkan sebenarnya babi memiliki kandungan lemak dan kolesterol tertinggi apabila dibandingkan dengan daging-daging hewan lainnya! Inilah alasan mengapa Islam mengharamkan babi. Karena dengan mengkonsumsinya tidak hanya membuat kita lebih cepat naik berat badannya, tetapi juga karena kandungan lemak dan kolesterol dari babi mampu menghambat aliran darah sehingga bisa menyebabkan serangan jantung atau asthereosklerosis kardiovaskular dan mati mendadak!

Menyebabkan Banyak Penyakit
Selain penyakit jantung yang disebabkan karena mengkonsumsi daging babi yang kaya akan kandungan lemak dan kolesterol, nyatanya ada banyak penyakit-penyakit parah lain yang dapat ditimbulkan oleh kandungan zat-zat berbahaya lain pada hewan ini. Berikut merupakan detailnya:

Cacing Otot (Trichinella spiratis)
Salah satu bahaya dari mengkonsumsi babi ialah adanya kandungan cacing otot yang terdapat di dalamnya. Parasit ini sangat berbahaya bagi manusia karena bisa menyebabkan penyakit reumatik dan sakit-sakit nyeri otot. Orang yang terinfeksi biasanya memang tidak menampakan gejala-gejala tertentu. Beberapa akan bisa sembuh dengan sangat lama, sementara yang kurang beruntung, sebagian akan mengalami beberapa kelumpuhan atau bahkan meninggal dunia. Tidak ada seorang pun yang kebal terhadap penyakit ini dan sampai saat ini pun belum ditemukan obatnya.

Cacing Pita (Taenia Solium)
Sudah banyak riset yang membuktikan bahwa cacing pita merupakan salah satu parasit terganas yang tinggal pada badan hewan babi dan dapat ditularkan kepada manusia yang mengkonsumsinya. Penularan biasanya melalui telur cacing pita yang kemudian masuk ke aliran darah manusia dan bisa mencapai organ-organ vital tubuh lainnya untuk memunculkan penyakit. Cacing pita pada babi bisa menyebabkan malnutrisi yang memicu munculnya anemia, diare, depresi yang ekstrim dan masalah pencernaan. Apabila cacing pita mencapai otak, seseorang tidak akan terhindar dari proses kehilangan ingatan. Apabila cacing pita ini ternyata masuk ke jantung, ia akan menyebabkan serangan jantung. Cacing pita juga akan menyebabkan kebutaan apabila mencapai mata, kerusakan jantung apabila masuk liver dan gangguan pernafasan akut apabila masuk ke paru-paru. Dalam hal ini meski sudah dimasak dengan matang dan benar, kemungkinan telur cacing pita itu masih hidup tetap saja besar. Benar-benar menakutkan bukan?

Cacing Perut
Babi juga nyatanya tidak steril dari berbagai jenis cacing Ascaris atau cacing perut/usus. Dengan demikian, mengkonsumsi babi meningkatkan potensi untuk terserang gangguan pencernaan hingga usus buntu dan ikterus obstruktif yang penanganannya memerlukan operasi pembedahan.

Cacing Tambang
Parasit lain yang ternyata berdiam pada hewan babi ialah cacing tambang. Tidak kalah berbahayanya dari kawan-kawan cacing lainnya, golongan cacing Ancylostomiasis ini mampu memicu anemia atau kekurangan darah, oedema, gagal jantung atau kemunduran pertumbuhan (mental atau pun jasmani), penyakit tuberculosis, diare dan tifoid.

Penyakit Lainnya
Selain adanya berbagai jenis cacing, babi juga tidak kalah banyaknya mengandung bakteri, virus, dan protozoa pada daging, organ dan kulitnya. Dari efek ringan seperti jerawat, munculnya penyakit epidemik seperti foot rot, hingga kematian pada bayi akibat protozoa toxo plasma goundii dari babi yang dikonsumsi oleh ibunya bisa disebabkan oleh hewan ini. Setidaknya ditemukan tak kurang dari 70 jenis penyakit berbeda yang bisa ditimbulkan oleh konsumsi babi.

Hewan yang Kotor
Babi adalah hewan yang senang berkubang di lumpur serta di kotoran teman dan dirinya sendiri. 

Inilah alasan mengapa Islam mengharamkan babi, karena babi adalah hewan yang kotor dan sangat menjijikkan. Bahkan ketika ditemukan metode peternakan babi yang bersih seperti di Australia, babi tetap saja merupakan hewan yang gemar makan kotorannya sendiri atau punya temannya

Di dukung:
http://cahayasangmuslim.blogspot.com

http://huniantermurah.blogspot.com

SEPULUH KEUTAMAAN DALAM SHALAT YANG PATUT ANDA KETAHUI

SEPULUH KEUTAMAAN DALAM SHALAT YANG PATUT ANDA KETAHUI

Bismillahir Rahmanir Rahim. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. dan selamat pagi teman2 semua.

Dari Abu Hurairah Radiyallahu 'Anhu dari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam, bahwa beliau bersabda :
Shalat adalah tiang agama, dan di dalam shalat ada sepuluh hal keutamaan yaitu :
1. Menghiasi muka
2. Menerangi hati
3. Menyehatkan badaan
4. Penghibur di dalam kubur
5. Menyebabkan turunnya rahmat
6. Kunci pembuka surga
7. Memberatkan timbangan (mizan)
8. Di senangi oleh Allah SWT
9. sebagai pembuka surga
10. Dan penghalang dari api neraka.

Barangsiapa menegakkan shalat berarti menegakkan agama dan barangsiapa mengabaikannya berarti merobohkan agama

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

SUBHANALLAH
Aamiinkan doa ini saudaraku.
Allahumma ya ALLAH tanamkan di hati kami perasaan selalu rindu kepada-Mu, ingatkanlah selalu kami tentang dahsyatnya hari akhirat-Mu agar hamba tidak tertipu dengan kesenangan dunia sesaat ini, ya ALLAH, ya Tuhan kami, Penguasa hati kami, tetapkanlah hati kami dalam taqwa dan istiqomah agar tetap dijalan-Mu sampai akhir hayat nanti... Aamiin yaA Rabbal 'Aalamiin

Didukung oleh :
http://www.bosaplikasi.com/
http://www.blogskangsilham.blogspot.com

EMPAT KEMULIAAN UMAT NABI MUHAMMAD YANG HARUS ANDA TAHU

EMPAT KEMULIAAN UMAT NABI MUHAMMAD YANG HARUS ANDA TAHU

Bismillahir Rahmanir Rahim.  Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh teman2 semua.

Ada sebuah hikayat bahwa Nabi Adam A.S. pernah berkata bahwa Allah memberikan kepada umat Nabi Muhammad empat perkara kehormatan yang tidak diberikan-Nya kepadaku, yaitu:

Pertama : Tobatku diterima di mekah, sementara bagi umat Muhammad dimanapun mereka bertobat, niscaya tobat mereka diterima.

Kedua : semula aku mengenakan pakaian, namun ketika aku berbuat maksiat pakaianku terlepas, sehingga aku telanjang. sementara ketika umat Muhammad berbuat maksiat dalam keadaan telanjang, justru Dia memberikan pakaian kepada mereka.

Ketiga : ketika aku berbuat maksiat aku dipisahkan dengan isteriku, sedang umat Muhammad jika berbuat dosa, Allah tidak memisahkan mereka dari istri-istrinya.

Keempat : Aku telah berbuat maksiat disurga, lalu aku diusir dari surga sementara apabila umat Muhammad berbuat maksiat, kepada Allah diluar surga justru Dia memasukannya ke surga, jika mereka bertobat.

Begitu mulianya umat Nabi Muhammad di banding umat2 terdahulu. Oleh karena itu marilah kita perbanyak shalawat kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu 'Alahi Wasallam. Allahumma Shalli 'Alaa Muhammad.

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad Karya Syeikh Nawawi Al Bantani

Subhanallah...
Semoga yang LIKE & SHARE status ini dan yang menulis Aamiin pada komentar dibawah ini termasuk umat Nabi Muhammad yang mendapatkan syafaat dari beliau dan termasuk orang-orang yang dimasukkan oleh Allah ke Surga Firdaus. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin.

SEPULUH SURAT AL QUR'AN YANG DAPAT MENOLAK SEPULUH MACAM BENCANA

SEPULUH SURAT AL QUR'AN YANG DAPAT MENOLAK SEPULUH MACAM BENCANA

Nabi SAW bersabda : Sepuluh surat dapat menolak sepuluh macam bencana, yaitu :
1. Surat Al-Fatihah menolak murka Allah
2. Surat Yaa Siin menolak dahaga pada hari kiamat
3. Surat Ad-Dukhan akan mencegah ketakutan di hari kiamat
4. Surat Al-Waqi’ah akan mencegah kefakiran
5. Surat Al-Mulk akan mencegah siksa kubur
6. Surat Al-Kautsar akan menolak permusuhan
7. Surat Al-Kafirun menolak datangnya kekafiran ketika dicabutnya nyawa
8. Surat Al-Ikhlas menolak kemunafikan
9. Surat Al-Falaq akan mencegah kejahatan dengki dari orang yang dengki
10. Surat An-Naas akan menolak was-was

Sumber : Kitab Nashaihul 'Ibad

Subhanallah
Semoga yang LIKE & SHARE dan yang menulis Aamiin pada komentar dibawah ini selalu diberikan kesempatan dan hidayah untuk membaca Al Qur'an setiap hari dan di akhirat kelak masuk surga Firdaus berkumpul bersama orang-orang shaleh. Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin

JILBAB BUKAN BUDAYA ZINAH

JILBAB BUKAN PRODUK BUDAYA...

Kata jilbab bila ditinjau dari segi bahasa mengandung beberapa pengertian di antaranya, "Qamish yaitu pakaian lebar dan panjang sejenis jubah, atau pakaian yg lebih lapang dari khimar (kerudung penutup kepala) selain rida’ (selendang), atau pakaian lebar selain milhafah (selimut) yang dikenakan oleh seorang wanita, atau milhafah." (Lisanul ‘Arab - Ibnu Mandzhur Al-Mishri 2/162)

Sedangkan dalam istilah syari’at pengertian jilbab diterangkan oleh para Ulama di antaranya Asy-Syaikh Al-‘Allamah Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, bahwa jilbab adalah kain lebar yg dikenakan di atas pakaian (milhafah, khimar, rida’) yg berfungsi menutupi wajah dan dada mereka.
(Taisirul Karimirrahman fi Tafsir Kalamil Mannan - Tafsir Surat Al-Ahzab ayat 59)

Allah berfirman,

ياأيها النبي قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين يدنين عليهن من جلابيبهن ذلك أدنى أن يعرفن فلا يؤذين وكان الله غفورا رحيما.

“Wahai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri kaum Mukminin, hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu agar mereka lebih mudah dikenal, karena itu mereka tidak diganggu dan Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.”
(QS. Al-Ahzab : 59)

Ayat ini dalil sharih (tegas) yg menunjukkan wajibnya mengulurkan jilbab atas wanita dan para Ulama telah berijma' (sepakat) dalam masalah ini. Perbedaan pendapat yg mu'tabar hanyalah dalam hal menutup wajah dan kedua telapak tangan.
Maka kewajiban memakai jilbab dalam ketentuan syari’at sepadan dengan kewajiban-kewajiban lainnya.
Sampai-sampai 'Aisyah menceritakan bagaimana sikap sebagian isteri para Shahabat setelah turunnya ayat jilbab, mereka sudi merobek kain gorden rumahnya untuk mereka gunakan sebagai jilbab. 

Kendati demikian, masih saja ada segelintir orang yg minder dengan agamanya mengklaim jilbab sebagai produk budaya sehingga tidak perlu memerintahkan para wanita untuk berjilbab; begitu celotehan kufur mereka.
Seandainya saja mereka mau mempelajari tarikh tasyri’ (sejarah penetapan hukum syari’at) maka mereka akan mengetahui bahwa budaya wanita Arab jahiliyyah sebelum diutusnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ialah pakaiannya terbuka. Bahkan mereka rela telanjang bulat saat thawaf mengelilingi Ka’bah. Al-Imam An-Nawawi Asy-Syafi’i berkata,

وكان أهل الجاهلية يطوفون عراة ويرمون ثيابهم ويتركونها ملقاة على الأرض ولايأخذونها أبدا ويتركونها تداس بالأرجل حتى تبلى ويسمى اللقاء حتى جاء الاسلام فأمر الله تعالى بستر العورة.

“Dahulu masyarakat jahiliyyah melakukan thawaf dengan bertelanjang bulat. Mereka melemparkan pakaiannya serta meninggalkannya tergeletak di atas tanah.
Mereka tidak lagi mengambil pakaian tersebut untuk selamanya, membiarkannya terinjak-injak oleh kaki orang-orang yg lalu lalang hingga pakaian tersebut usang. Demikianlah tradisi jahiliyyah yg dinamakan "Al-Liqa’" yg terus berlangsung hingga datanglah Islam maka Allah memerintahkan mereka untuk menutup auratnya.” (Syarh Shahih Muslim 18/369)

Maka klaim jilbab sebagai produk budaya Arab adalah kesimpulan mengada-ada yg disuarakan oleh gerombolan liberal yg minder dengan agamanya demi menjaga perasaan Kaum Kufur.
Faktanya wanita Arab jahiliyyah dahulu tidak mengenal busana jilbab dan menutup aurat.
Baru setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam diutus perintah jilbab berlaku atas isteri-isteri beliau, anak perempuan beliau serta wanita-wanita kaum Mukminin. 

Ketahuilah bahwa perintah jilbab merupakan wahyu dari Allah yg paling mengerti tentang kemaslahatan hamba-Nya.
Kewajiban mengulurkan jilbab sama seperti menjalankan kewajiban shalat dan puasa yg tidak terbuka padanya ruang ijtihad maupun perbedaan pendapat.
Kewajiban jilbab tetap berlaku dimanapun dan kapanpun sebagai wujud ketaatan dan menjadi salah satu pilar akhlaq yang mulia.
Namun Saat ini banyak yang salah kaprah dalam mengenakan Jilbab,Kejadian ini tak ubahnya mengembalikan Budaya Kaum jahiliyyah,saat ini ada yang menggunakan jilbab hanya lantaran dia islam saja,tidak di barengi oleh keimanan akan allah azza wa jalla,Banyak kita jumpai sehari hari kaum Wanita saat ini lebih getol getolnya mengias dirinya dengan busana dengan alasan Hijab Trendi,banyak yang menggunakan hijab sebagai kedok kejahatan saja,apa lagi banyak kau wanita di luar sana yang berperilaku tidak sesuai dengan anjuran rosullulah SAW,Banyak kita jumpai kaum wanita menggunakan hijab,namun masih saja menggunakan Celan Panjang Jens yang ketat,sehingga menimbulkan lekuk dari bagian anggota tubuh nya,Auzubilah hiladim,Apakah tidak salah berbusana seperti itu,ingatlah bahwa wanita di anjurkan menggunakan hijab adalah untuk menjaga anggota tubuhnya atau auratnya dari pandangan yang bukan Mahromnya.

15 KARAKTER PEMENANG GENERASI SAHABAT BUAT PARA AKTIVIS ISLAM

15 KARAKTER PEMENANG GENERASI SAHABAT BUAT PARA AKTIVIS ISLAM...

3⃣ Menyucikan Jiwa (Tazkiyatun Nafs)

Pertarungan antara yg haq dan bathil akan membutuhkan waktu yg cukup lama dan melelahkan. Maka dibutuhkan seorang aktivis yg dia punya mental yg kuat dan bisa bertahan cukup lama meskipun ujian perjuangan akan menerpanya bertubi-tubi.

Salah satu rahasia sukses dari Generasi Sahabat sehingga bisa melewati pertarungan tersebut adalah keistiqomahan mereka dalam melaksanakan tazkiyatun nafs agar terhindar dari virus² nafsu duniawi yg akan bisa menggugurkan mereka dalam perjalanan.

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ زَكّٰٮهَا ۖ   ۙ .

"Sungguh beruntung orang yang menyucikannya (jiwa itu)."
[QS. Asy-Syams : 9]

Salah satu bentuk tarbiyah yg tidak boleh ditinggalkan oleh seorang aktivis adalah Tarbiyah Ruhiah. Inilah yg akan membentuk karakter aktivis tersebut menjadi karakter tangguh secara mental. Kebiasaan untuk senantiasa :
● Muhasabah.
● Muraqabah.
● Mu'aqobah.
● Mujahadah.
adalah kunci untuk senantiasa istiqomah dalam perjuangan. Karena dari tarbiyah tersebut akan lahir sikap :
● yakin & tawakkal.
● sabar & syukur.
● berharap & takut.

قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰى ۙ .

"Sungguh beruntung orang yang menyucikan diri (dengan beriman)," [QS. Al-A'la : 14]

Sungguh beruntung itulah janji Allah kepada aktivis yg mau membersihkan jiwanya karena PASTI jalan perjuangan ini penuh halangan dan rintangan yg memberatkan dan hanya mereka yg mau mentarbiyah ruhnya yg akan beruntung melewati rintangan tersebut.

Dan bagi mereka yg malas untuk melakukan tarbiyah ruhiah maka sudah dipastikan mereka akan menjadi beban perjuangan dan pada akhirnya nanti mereka akan menjadi penghancur perjuangan itu sendiri...Na'udzubillah.

(Abu Karimah)

bersambung....

SAAT NABI MENANGISI NASIB KAUM HAWA

KISAH HIKMAH TERBAIK. SAAT NABI MENANGISI NASIB KAUM HAWA

Suatu ketika Ali bin Thalib bersama Fatimah, mendatangi Rasulullah SAW dan melihat beliau sedang menangis. Lalu dia bertanya mengapa Rasulullah SAW menangis. Beliau menjawab; “Pada malam aku di-isra’-kan, aku melihat perempuan-perempuan sedang disiksa dengan berbagai siksaan di dalam neraka. Itulah sebabnya mengapa aku menangis. Karena menyaksikan mereka disiksa dengan sangat berat dan mengerikan.”

Putri Rasulullah SAW itu, kemudian menanyakan apa yang dilihat ayahandanya. “Aku lihat ada perempuan digantung rambutnya, otaknya mendidih. Aku lihat perempuan digantung lidahnya, tangannya diikat ke belakang dan timah cair dituangkan ke dalam tengkoraknya.

Aku lihat perempuan yang badannya seperti himar, beribu-ribu kesengsaraan dihadapinya. Aku lihat perempuan yang rupanya seperti anjing, sedangkan api masuk melalui mulut dan keluar dari duburnya sementara malaikat memukulnya dengan gada dari api neraka,” kata Nabi SAW.

Fatimah Az-Zahra kemudian menanyakan mengapa mereka disiksa seperti itu?

Rasulullah menjawab, “Wahai putriku, adapun mereka yang tergantung rambutnya hingga otaknya mendidih adalah wanita yang tidak menutup rambutnya sehingga terlihat oleh laki-laki yang bukan mahramnya.”

Perempuan yang digantung payudaranya adalah istri yang menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya.

Perempuan yang tergantung kedua kakinya ialah perempuan yang tidak taat kepada suaminya, ia keluar rumah tanpa izin suaminya, dan perempuan yang tidak mau mandi suci dari haid dan nifas.

Perempuan yang memakan badannya sendiri ialah karena ia berhias untuk lelaki yang bukan mahramnya dan suka mengumpat orang lain.

Perempuan yang memotong badannya sendiri dengan gunting api neraka karena ia memperkenalkan dirinya kepada orang lain yang bukan mahram dan dia bersolek supaya kecantikannya dilihat laki-laki yang bukan mahramnya.

Mendengar itu, Ali dan Fatimah Az-Zahra pun turut menangis. Betapa wanita itu digambarkan sebagai tiang negara, rusak tiang, maka rusak pula negara, akhlak dan moral.

Meski demikian, laki-laki yang bermaksiat kepada Allah juga tidak sedikit yang masuk neraka. Ayah-ayah yang membiarkan anak perempuannya tidak memakai kerudung dan mengumbar aurat di depan orang lain.

Surga dan Neraka adalah soal pilihan. Tergantung bagaimana manusia menjalani hidupnya di alam jagat raya. Kalau mau selamat, maka patuhlah kepada Al-Qur`an dan hadits, balasannya adalah surga dengan segala kenikmatan di dalamnya. Kalau mau celaka dengan mendurhakai Al-Qur`an dan hadits, maka Allah sudah menyediakan penjara yang sangat mengerikan, yaitu neraka dengan api dan siksaan yang sangat pedih dan tidak terbayangkan oleh manusia sebelumnya.

Dalam sebuah hadits yang diwirayatkan oleh Abu Hurairah RA., Rasulullah SAW bersabda:

“Neraka diperlihatkan kepadaku. Aku melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita.” (Hr. Ahmad)

Rasulullah SAW bersabda,“Sesungguhnya wanita adalah aurat, maka jika dia keluar (rumah) setan akan mengikutinya (menghiasainya agar menjadi fitnah bagi laki-laki), dan keadaannya yang paling dekat dengan Rabbnya (Allah ’Azza wa Jalla) adalah ketika dia berada di dalam rumahnya.” (Hr. Ibnu Khuzaimah no. 1685, Ibnu Hibban no. 5599, dan ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamul Ausath no. 2890, dinyatakan shahih oleh Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban)

Tabarruj akan membawa laknat dan dijauhkan dari rahmat Allah, sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Akan ada di akhir umatku (nanti) wanita-wanita yang berpakaian (tapi) telanjang, di atas kepala mereka (ada perhiasan) seperti punuk unta, laknatlah mereka karena (memang) mereka itu terlaknat (dijauhkan dari rahmat Allah SWT).” (Hr. Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jamush Shagir hlm. 232 dinyatakan shahih sanadnya dalam kitab Ilbaabul Mar`atil Muslimah hlm. 125)

Allah ’Azza wa Jalla berfirman:

“Wahai istri-istri Nabi, tinggallah kalian di rumah-rumah kalian. Janganlah kalian keluar rumah dengan berdandan ala perempuan-perempuan jahiliah sebelum Islam datang. Laksanakanlah shalat, keluarkanlah zakat dan taatlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya. Allah berkehendak menyelamatkan kalian dari semua perbuatan yang buruk, dan membersihkan jiwa kalian dari syirik sebersih-bersihnya.” (Qs. Al-Ahzab [33]: 33)

Astahgifurllahal 'Aadziim
Semoga yang menulis Aamiin pada komentar dibawah ini terhindar dari siksa api neraka sangat pedih dan dosa2 kita diampuni oleh Allah SWT. Aamiin

Sumber :
http://www.risalahmujahidin.com/rasulullah-saw-menangisi-nasib-kaum-wanita/

KISAH SEORANG PENDOSA

KISAH HIKMAH TERBAIK HARI INI YANG WAJIB ANDA BACA

Dikisahkan, ada seorang yang hidup bergelimang dosa meninggal di pinggiran kota Bashrah. Perilaku buruknya membuat tetangganya acuh tak acuh dengan kematiannya. Sehingga istrinya tidak mendapati orang yg mau membantu membawa jenazahnya ke masjid dan pemakaman. Terpaksa istrinya mengupahi dua orang untuk membawa jenazah tersebut.

Dibawalah jenazah tadi ke masjid. Juga tidak ada seorangpun yang bersedia menyolatinya. Orang-orang seperti pura-pura seolah tidak terjadi apa-apa.
Istrinya memutuskan untuk segera membawa jenazah suaminya ke pemakaman.

Di sebuah bukit yang lokasinya bersebelahan dengan pemakaman, ada seorang ulama besar yang terlihat seperti menunggu seseorang. Ternyata beliau ingin menyolati jenazah yang akan melewati tempat tersebut. Berita ulama besar akan menyolati jenazah di tempat itu segera tersiar ke seantero Bashrah. Orang-orang berduyun-duyun untuk juga ikut menyolati, serta penasaran jenazah siapakah yang mendapat kehormatan disholati oleh ulama besar.

Setelah selesai menyolati, orang-orang heran dan takjub. Ternyata jenazah yang mereka sholati adalah orang yang mereka kenal sebagai ahli maksiat.
Mereka bertanya kepada ulama tersebut,
"Apa yang membuat anda bersedia datang jauh-jauh ke tempat ini dan menyolati jenazah ini?"

"Ada yang berkata dalam mimpiku, "Datangilah bukit di sebelah pemakaman. Di sana kamu akan melihat jenazah yang pengiringnya hanya satu orang wanita. Sholatilah dia, karena dia orang yang mendapatkan ampunan." jawab ulama.

Bertambahlah ketakjuban orang-orang yang hadir di tempat itu. Ulama tadi kemudian memanggil istri almarhum dan menanyakan keseharian suaminya dan perjalanan hidupnya. Istrinya menjawab, "Dia seperti yang sudah dikenal di kota ini. Sepanjang hari dia menghabiskan waktu untuk bermaksiat dan minum arak."

"Coba anda perhatikan lagi, apakah ada amal kebaikan yang dia lakukan?" tanya ulama itu lagi.

"Iya setahuku tiga hal. Yang pertama, setiap dia sadar dari mabuknya pada waktu shubuh, dia mengganti bajunya, berwudhu dan melaksanakan shubuh berjamaah. Kemudian dia kembali mabuk dan berbuat maksiat.

Yang kedua, di rumahnya selalu ada dua atau satu anak yatim. Dia memperlakukan dengan baik anak yatim itu melebihi kepada anaknya sendiri.

Yang ketiga, jika dia sadar dari mabuknya di tengah gelap malam, dia menangis dan meratap, "Ya Allah, di bagian neraka jahanam mana Engkau akan menempatkan hambamu yang kotor dengan maksiat ini."

Sang ulama kemudian pulang, karena dia sudah mengetahui dengan jelas peristiwa aneh yang terjadi di siang hari itu.
( Ihya' Ulumiddin )

Katakanlah: “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Az-Zumar: 53)

Semoga dengan kisah ini membuka mata hati kita, agar tdk bersuudzon (prasangka jelek) terhadap seseorang walaupun ia seorang pelaku maksiat. Karena siapa tahu diakhir hayat dia husnul khotimah.

Namun jangan juga menjadikan alasan untuk bermaksiat dan menunda-nunda tobat, karena ajal itu siapa yang tahu.

LIKE & SHARE JIKA STATUS INI BERMANFAAT

Nasihat Untuk Para Wanita

STATUS YANG WAJIB ANDA BACA HARI INI, KHUSUSNYA BUAT PARA WANITA

Sayyidatuna 'Aisyah (r.h) berkata :
“Wahai para wanita, andaikan kalian mengerti kewajibanmu terhadap suamimu, niscaya akan terjadi seorang istri mengusap debu dari kaki suaminya dengan mukanya.

Dan seorang istri harus mengerti bahwa ia milik suaminya, sehingga tidak berhak mempergunakan harta kecuali dengan izin suaminya,

Jadi seharusnyalah seorang wanita selalu malu dari suaminya, dan menundukan matanya , dan patuh taat pada perintahnya, dan diam ketika suaminya bicara, dan menyambut kedatangannya, dan mengantarkan jika akan pergi sampai keluar, dan selalu menyiapkan dirinya untuk kepuasan suaminya, menjaga bau mulut dan badan, serta berharum-haruman dan berhias dihadapan suami, dan tidak berkhianat ketika tidak ada suami, dan menghargai keluarga dan kerabat suaminya bahkan membesar-besarkan pemberian suami meskipun sedikit.

Suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda bahwa beliau melihat wanita adalah penghuni neraka terbanyak. Seorang wanita pun bertanya kepada beliau mengapa demikian? Rasulullah pun menjawab bahwa diantarantanya karena wanita banyak yang durhaka kepada suaminya. (HR Bukhari Muslim)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kalau aku boleh memerintahkan seseorang untuk sujud kepada orang lain, maka aku akan memerintahkan para istri untuk sujud kepada suaminya, disebabkan karena Allah telah menetapkan hak bagi para suami atas mereka (para istri). (HR Abu Dawud)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh bagi seorang perempuan berpuasa sementara suaminya ada di rumah kecuali dengan izinnya. Dan tidak boleh baginya meminta izin di rumahnya kecuali dengan izinnya.” (HR Bukhari Muslim)

Dalam hak berhubungan suami-istri, jika suami mengajaknya untuk berhubungan, maka istri tidak boleh menolaknya.

“Jika seorang suami memanggil istrinya ke tempat tidur, kemudian si istri tidak mendatanginya, dan suami tidur dalam keadaan marah, maka para malaikat akan melaknatnya sampai pagi.” (HR Bukhari Muslim)

Begitulah sedikit nasehat anjuran istri sholehah,
Semua ketentuan yang telah Allah tetapkan di atas sama sekali bukan bertujuan membatasi ruang gerak para wanita, merendahkan harkat dan martabatnya,sebagaimana yang didengungkan oleh orang-orang kafir tentang ajaran Islam.
Semua itu adalah syariat Allah yang sarat dengan hikmah. Dan hikmah dari melaksanakan dengan tulus semua ketetapan Allah di atas adalah berlangsungnya bahtera rumah tangga yang harmonis dan penuh dengan kenyamanan. Ketaatan pada suami pun dibatasi dalam perkara yang baik saja dan sesuai dengan kemampuan. Mudah-mudahan Allah mengaruniakan kepada kita semua keluarga yang yang sakinah mawaddah wa rahmah. Aamiin

Wallahu A‘laam bis shawab.

KISAH INSPIRATIF UWAIS AL QARNI YANG WAJIB ANDA BACA

KISAH INSPIRATIF UWAIS AL QARNI YANG WAJIB ANDA BACA

Di Yaman, tinggalah seorang pemuda bernama Uwais Al Qarni yang berpenyakit sopak, tubuhnya belang-belang. Walaupun cacat, ia adalah pemuda yang soleh dan sangat berbakti kepadanya Ibunya. Ibunya adalah seorang wanita tua yang lumpuh. Uwais senantiasa merawat dan memenuhi semua permintaan Ibunya. Hanya satu permintaan yang sulit ia kabulkan.

"Anakku, mungkin Ibu tak lama lagi akan bersama dengan kamu, ikhtiarkan agar Ibu dapat mengerjakan haji," pinta Ibunya. Uwais tercenung, perjalanan ke Mekkah sangatlah jauh melewati padang pasir tandus yang panas. Orang-orang biasanya menggunakan unta dan membawa banyak perbekalan. Namun Uwais sangat miskin dan tak memiliki kendaraan.

Uwais terus berpikir mencari jalan keluar. Kemudian, dibelilah seeokar anak lembu, Kira-kira untuk apa anak lembu itu? Tidak mungkinkan pergi Haji naik lembu. Olala, ternyata Uwais membuatkan kandang di puncak bukit. Setiap pagi beliau bolak balik menggendong anak lembu itu naik turun bukit. "Uwais gila.. Uwais gila..." kata orang-orang. Yah, kelakuan Uwais memang sungguh aneh.

Tak pernah ada hari yang terlewatkan ia menggendong lembu naik turun bukit. Makin hari anak lembu itu makin besar, dan makin besar tenaga yang diperlukan Uwais. Tetapi karena latihan tiap hari, anak lembu yang membesar itu tak terasa lagi.

Setelah 8 bulan berlalu, sampailah musim Haji. Lembu Uwais telah mencapai 100 kg, begitu juga dengan otot Uwais yang makin membesar. Ia menjadi kuat mengangkat barang. Tahulah sekarang orang-orang apa maksud Uwais menggendong lembu setiap hari. Ternyata ia latihan untuk menggendong Ibunya.

Uwais menggendong ibunya berjalan kaki dari Yaman ke Mekkah! Subhanallah, alangkah besar cinta Uwais pada ibunya. Ia rela menempuh perjalanan jauh dan sulit, demi memenuhi keinginan ibunya.

Uwais berjalan tegap menggendong ibunya tawaf di Ka'bah. Ibunya terharu dan bercucuran air mata telah melihat Baitullah. Di hadapan Ka'bah, ibu dan anak itu berdoa. "Ya Allah, ampuni semua dosa ibu," kata Uwais. "Bagaimana dengan dosamu?" tanya ibunya heran. Uwais menjawab, "Dengan terampunnya dosa Ibu, maka Ibu akan masuk surga. Cukuplah ridho dari Ibu yang akan membawa aku ke surga."

Subhanallah, itulah keinganan Uwais yang tulus dan penuh cinta. Allah SWT pun memberikan karunianya, Uwais seketika itu juga disembuhkan dari penyakit sopaknya. Hanya tertinggal bulatan putih ditengkuknya. Tahukah kalian apa hikmah dari bulatan disisakan di tengkuk? itulah tanda untuk Umar bin Khattab dan Ali bin Abi Thalib, dua sahabat utama Rasulullah SAW untuk mengenali Uwais.

Beliau berdua sengaja mencari Uwais di sekitar Ka'bah karena Rasullah SAW berpesan "Di zaman kamu nanti akan lahir seorang manusia yang doanya sangat makbul. Kamu berdua pergilah cari dia. Dia akan datang dari arah Yaman, dia dibesarkan di Yaman. Dia akan muncul di zaman kamu, carilah dia. Kalau berjumpa dengan dia minta tolong dia berdua untuk kamu berdua."

"Sesungguhnya Allah mengharamkan atas kamu, durhaka pada ibu dan menolak kewajiban, dan meminta yang bukan haknya, dan membunuh anak hidup-hidup, dan Allah, membenci padamu banyak bicara, dan banyak bertanya demikian pula memboroskan harta (menghamburkan kekayaan)." (HR. Bukhari dan Muslim)

CERITA KEHIDUPAN UWAIS AL QORNI

Pemuda bernama Uwais Al-Qarni. Ia tinggal dinegeri Yaman. Uwais adalah seorang yang terkenal fakir, hidupnya sangat miskin. Uwais Al-Qarni adalah seorang anak yatim. Bapaknya sudah lama meninggal dunia. Ia hidup bersama ibunya yang telah tua lagi lumpuh. Bahkan, mata ibunya telah buta. Kecuali ibunya, Uwais tidak lagi mempunyai sanak family sama sekali.

Dalam kehidupannya sehari-hari, Uwais Al-Qarni bekerja mencari nafkah dengan menggembalakan domba-domba orang pada waktu siang hari. Upah yang diterimanya cukup buat nafkahnya dengan ibunya. Bila ada kelebihan, terkadang ia pergunakan untuk membantu tetangganya yang hidup miskin dan serba kekurangan seperti dia dan ibunya. Demikianlah pekerjaan Uwais Al-Qarni setiap hari.

Uwais Al-Qarni terkenal sebagai seorang anak yang taat kepada ibunya dan juga taat beribadah. Uwais Al-Qarni seringkali melakukan puasa. Bila malam tiba, dia selalu berdoa, memohon petunjuk kepada Allah. Alangkah sedihnya hati Uwais Al-Qarni setiap melihat tetangganya yang baru datang dari Madinah. Mereka telah bertemu dengan Nabi Muhammad, sedang ia sendiri belum pernah berjumpa dengan Rasulullah. Berita tentang Perang Uhud yang menyebabkan Nabi Muhammad mendapat cedera dan giginya patah karena dilempari batu oleh musuh-musuhnya, telah juga didengar oleh Uwais Al-Qarni. Segera Uwais mengetok giginya dengan batu hingga patah. Hal ini dilakukannya sebagai ungkapan rasa cintanya kepada Nabi Muhammmad saw, sekalipun ia belum pernah bertemu dengan beliau. Hari demi hari berlalu, dan kerinduan Uwais untuk menemui Nabi saw semakin dalam. Hatinya selalu bertanya-tanya, kapankah ia dapat bertemu Nabi Muhammad saw dan memandang wajah beliau dari dekat? Ia rindu mendengar suara Nabi saw, kerinduan karena iman.

Tapi bukankah ia mempunyai seorang ibu yang telah tua renta dan buta, lagi pula lumpuh? Bagaimana mungkin ia tega meninggalkannya dalam keadaan yang demikian? Hatinya selalu gelisah. Siang dan malam pikirannya diliputi perasaan rindu memandang wajah nabi Muhammad saw.

Akhirnya, kerinduan kepada Nabi saw yang selama ini dipendamnya tak dapat ditahannya lagi. Pada suatu hari ia datang mendekati ibunya, mengeluarkan isi hatinyadan mohon ijin kepada ibunya agar ia diperkenankan pergi menemui Rasulullah di Madinah. Ibu Uwais Al-Qarni walaupun telah uzur, merasa terharu dengan ketika mendengar permohonan anaknya. Ia memaklumi perasaan Uwais Al-Qarni seraya berkata, “pergilah wahai Uwais, anakku! Temuilah Nabi di rumahnya. Dan bila telah berjumpa dengan Nabi, segeralah engkau kembali pulang.”

Betapa gembiranya hati Uwais Al-Qarni mendengar ucapan ibunya itu. Segera ia berkemas untuk berangkat. Namun, ia tak lupa menyiapkan keperluan ibunya yang akan ditinggalkannya, serta berpesan kepada tetangganya agar dapat menemani ibunya selama ia pergi. Sesudah berpamitan sembari mencium ibunya, berangkatlah Uwais Al-Qarni menuju Madinah.

Uwais Ai-Qarni Pergi ke Madinah

Setelah menempuh perjalanan jauh, akhirnya Uwais Al-Qarni sampai juga dikota madinah. Segera ia mencari rumah nabi Muhammad saw. Setelah ia menemukan rumah Nabi, diketuknya pintu rumah itu sambil mengucapkan salam, keluarlah seseorang seraya membalas salamnya. Segera saja Uwais Al-Qarni menanyakan Nabi saw yang ingin dijumpainya. Namun ternyata Nabi tidak berada dirumahnya, beliau sedang berada di medan pertempuran. Uwais Al-Qarni hanya dapat bertemu dengan Siti Aisyah ra, istri Nabi saw. Betapa kecewanya hati Uwais. Dari jauh ia datang untuk berjumpa langsung dengan Nabi saw, tetapi Nabi saw tidak dapat dijumpainya.

Dalam hati Uwais Al-Qarni bergolak perasaan ingin menunggu kedatangan Nabi saw dari medan perang. Tapi kapankah Nabi pulang? Sedangkan masih terngiang di telinganya pesan ibunya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu, agar ia cepat pulang ke Yaman, “engkau harus lekas pulang”.

Akhirnya, karena ketaatannya kepada ibunya, pesan ibunya mengalahkan suara hati dan kemauannya untuk menunggu dan berjumpa dengan Nabi saw. Karena hal itu tidak mungkin, Uwais Al-Qarni dengan terpaksa pamit kepada Siti Aisyah ra untuk segera pulang kembali ke Yaman, dia hanya menitipkan salamnya untuk Nabi saw. Setelah itu, Uwais Al-Qarni pun segera berangkat mengayunkan langkahnya dengan perasaan amat haru.

Peperangan telah usai dan Nabi saw pulang menuju Madinah. Sesampainya di rumah, Nabi saw menanyakan kepada Siti Aisyah ra tentang orang yang mencarinya. Nabi mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni anak yang taat kepada ibunya, adalah penghuni langit. Mendengar perkataan Nabi saw, Siti Aisyah ra dan para sahabat tertegun. Menurut keterangan Siti Aisyah ra, memang benar ada yang mencari Nabi saw dan segera pulang kembali ke Yaman, karena ibunya sudah tua dan sakit-sakitan sehingga ia tidak dapat meninggalkan ibunya terlalu lama. Nabi Muhammad saw melanjutkan keterangannya tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit itu, kepada para sahabatnya., “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia, perhatikanlah ia mempunyai tanda putih ditengah talapak tangannya.”

Sesudah itu Nabi saw memandang kepada Ali ra dan Umar ra seraya berkata, “suatu ketika apabila kalian bertemu dengan dia, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langit, bukan orang bumi.”

Waktu terus berganti, dan Nabi saw kemudian wafat. Kekhalifahan Abu Bakar pun telah digantikan pula oleh Umar bin Khatab. Suatu ketika, khalifah Umar teringat akan sabda Nabi saw tentang Uwais Al-Qarni, penghuni langit. Beliau segera mengingatkan kembali sabda Nabi saw itu kepada sahabat Ali bin Abi Thalib ra. Sejak saat itu setiap ada kafilah yang datang dari Yaman, Khalifah Umar ra dan Ali ra selalu menanyakan tentang Uwais Al Qarni, si fakir yang tak punya apa-apa itu, yang kerjanya hanya menggembalakan domba dan unta setiap hari? Mengapa khalifah Umar ra dan sahabat Nabi, Ali ra, selalu menanyakan dia?

Rombongan kalifah dari Yaman menuju Syam silih berganti, membawa barang dagangan mereka. Suatu ketika, Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kalifah itu pun tiba di kota Madinah. Melihat ada rombongan kalifah yang baru datang dari Yaman, segera khalifah Umar ra dan Ali ra mendatangi mereka dan menanyakan apakah Uwais Al-Qarni turut bersama mereka. Rombongan kafilah itu mengatakan bahwa Uwais Al-Qarni ada bersama mereka, dia sedang menjaga unta-unta mereka di perbatasan kota. Mendengar jawaban itu, khalifah Umar ra dan Ali ra segera pergi menjumpai Uwais Al-Qarni.

Sesampainya di kemah tempat Uwais berada, khalifah Umar ra dan Ali ra memberi salam. Tapi rupanya Uwais sedang shalat. Setelah mengakhiri shalatnya dengan salam, Uwais menjawab salam khalifah Umar ra dan Ali ra sambil mendekati kedua sahabat Nabi saw ini dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman. Sewaktu berjabatan, Khalifah Umar ra dengan segera membalikkan tangan Uwais, untuk membuktikan kebenaran tanda putih yang berada di telapak tangan Uwais, seperti yang pernah dikatakan oleh Nabi saw. Memang benar! Tampaklah tanda putih di telapak tangan Uwais Al-Qarni.

Wajah Uwais Al-Qarni tampak bercahaya. Benarlah seperti sabda Nabi saw bahwa dia itu adalah penghuni langit. Khalifah Umar ra dan Ali ra menanyakan namanya, dan dijawab, “Abdullah.” Mendengar jawaban Uwais, mereka tertawa dan mengatakan, “Kami juga Abdullah, yakni hamba Allah. Tapi siapakah namamu yang sebenarnya?” Uwais kemudian berkata, “Nama saya Uwais Al-Qarni”.

Dalam pembicaraan mereka, diketahuilah bahwa ibu Uwais Al-Qarni telah meninggal dunia. Itulah sebabnya, ia baru dapat turut bersama rombongan kafilah dagang saat itu. Akhirnya, Khalifah Umar dan Ali ra memohon agar Uwais membacakan do'a dan istighfar untuk mereka. Uwais enggan dan dia berkata kepada Khalifah, “saya lah yang harus meminta do'a pada kalian.”

Mendengar perkataan Uwais, khalifah berkata, “Kami datang kesini untuk mohon doa dan istighfar dari anda.” Seperti yang dikatakan Rasulullah sebelum wafatnya. Karena desakan kedua sahabat ini, Uwais Al-Qarni akhirnya mengangkat tangan, berdoa dan membacakan istighfar. Setelah itu Khalifah Umar ra berjanji untuk menyumbangkan uang negara dari Baitul Mal kepada Uwais untuk jaminan hidupnya. Segera saja Uwais menampik dengan berkata, “Hamba mohon supaya hari ini saja hamba diketahui orang. Untuk hari-hari selanjutnya, biarlah hamba yang fakir ini tidak diketahui orang lagi.”

Fenomena Ketika Uwais Al-Qarni Wafat

Beberapa tahun kemudian, Uwais Al-Qarni berpulang ke rahmatullah. Anehnya, pada saat dia akan dimandikan, tiba-tiba sudah banyak orang yang berebutan untuk memandikannya. Dan ketika dibawa ke tempat pembaringan untuk dikafani, di sana pun sudah ada orang-orang yang menunggu untuk mengkafaninya. Demikian pula ketika orang pergi hendak menggali kuburannya, disana ternyata sudah ada orang-orang yang menggali kuburnya hingga selesai. Ketika usungan dibawa menuju ke pekuburan, luar biasa banyaknya orang yang berebutan untuk mengusungnya.

Meninggalnya Uwais Al-Qarni telah menggemparkan masyarakat kota Yaman. Banyak terjadi hal-hal yang amat mengherankan. Sedemikian banyaknya orang yang tak kenal berdatangan untuk mengurus jenazah dan pemakamannya, padahal Uwais Al-Qarni adalah seorang fakir yang tidak dihiraukan orang. Sejak ia dimandikan sampai ketika jenazahnya hendak diturunkan ke dalam kubur, disitu selalu ada orang-orang yang telah siap melaksanakannya terlebih dahulu.

Penduduk kota Yaman tercengang. Mereka saling bertanya-tanya, “siapakah sebenarnya engkau wahai Uwais Al-Qarni? bukankah Uwais yang kita kenal, hanyalah seorang fakir, yang tak memiliki apa-apa, yang kerjanya sehari-hari hanyalah sebagai penggembala domba dan unta? Tapi, ketika hari wafatmu, engkau menggemparkan penduduk Yaman dengan hadirnya manusia-manusia asing yang tidak pernah kami kenal. Mereka datang dalam jumlah sedemikian banyaknya. Agaknya mereka adalah para malaikat yang diturunkan ke bumi, hanya untuk mengurus jenazah dan pemakamanmu.”

Berita meninggalnya Uwais Al-Qarni dan keanehan-keanehan yang terjadi ketika wafatnya telah tersebar ke mana-mana. Baru saat itulah penduduk Yaman mengetahuinya, siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni. Selama ini tidak ada orang yang mengetahui siapa sebenarnya Uwais Al-Qarni disebabkan permintaan Uwais Al-Qarni sendiri kepada Khalifah Umar ra dan Ali ra, agar merahasiakan tentang dia. Barulah di hari wafatnya mereka mendengar sebagaimana yang telah disabdakan oleh Nabi saw, bahwa Uwais Al-Qarni adalah penghuni langit.

Subhanallah

BETAPA MULIANYA SEORANG WANITA SHOLEHAH. INILAH CIRI-CIRI MERAKA

BETAPA MULIANYA SEORANG WANITA SHOLEHAH. INILAH CIRI-CIRI MERAKA

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perempuan itu dinikahi karena empat perkara, iaitu: harta, keturunan, kecantikan, dan agamanya. Dapatkanlah wanita yang taat beragama, engkau akan berbahagia.” (Muttafaq Alaihi dan Imam Yang Lima). Dan dalam sabdanya yang lain; “Dunia adalah kesenangan sementara, dan sebaik-baiknya kesenangan dunia adalah wanita (isteri) yang solehah.”. (HR Muslim dan An-Nasa’i).

Banyak sekali ayat-ayat Allah dan hadits Rasulullah yang mengajarkan kaum wanita, agar mereka dapat menjadi wanita pilihan Allah, dan sebaik-baiknya perhiasan dunia. Tentunya, dengan tulisan yang ringkas ini tidaklah mungkin kita hadirkan kajian ayat dan hadits yang sangat banyak sekali jumlahnya, tetapi dengan sangat mudah kaum wanita dapat bercermin melalui ciri-ciri akhlak mereka. Beberapa ciri yang umum dari akhlak wanita pilihan Allah adalah:

Sebelum menikah
1. Wanita solehah tidak akan memperlihatkan auratnya pada kaum lelaki yang dilarang oleh syariat , dirinya tidak akan pula membiarkan bahagian tubuhnya disentuh, walau hanya berjabat tangan oleh lelaki yang bukan muhrimnya dan yang tidak memiliki kepentingan.
2. Dalam proses perkenalan atau ta’aruf ia tidak akan membiarkan dirinya berdua-duaan dengan kaum lelaki.
3. Wanita solehah akan selalu menjaga dirinya, ia tidak akan membuka satu hubungan khusus, kecuali jika ia mengetahui bahwa lelaki tersebut hendak meminang dirinya. Aqidah islam, kefahaman dan akhlaq calon suami, merupakan modal dasar dari kriterianya.
4. Menjawab salam, tidak berbicara kecuali hal yang mengarah pada kebaikan. Tidak menjatuhkan kehormatan dan martabatnya dengan memberikan peluang kepada kaum lelaki untuk mempermainkan dirinya.
5. Tidak meminta harta mahupun barang apapun selain kesungguhan calon suami untuk mempercepat proses akad nikah.

Pada saat menikah dan setelahnya, ciri wanita sholehah tercermin dari akhlaq mereka
1. Menerima mahar sesuai dengan kesanggupan calon suaminya, sebagaimana sabda Rasulullah, “Wanita yang paling banyak berkahnya adalah mereka yang paling mudah maharnya”. (HR Ahmad dan Baihaqi).
2. Senantiasa taat dan melayani suami mereka selama perintah mereka tidak bertentangan dengan perintah agama. Mendahulukan kepentingan suami dari pada kepentingan dirinya.
3. Dapat menjadi pendengar yang baik, lemah lembut dalam berbicara, menghibur, mendorong hati suami ketika dalam kesulitan dan kesedihan, memberikan ketenangan dalam rumah tangga, dan senantiasa memperhatikan penampilan, kebersihan, kecantikan dan menjaga kesihatan dirinya, dan istiqomah dalam beribadah.
4. Ketika suami tidak dirumah, dirinya tidak akan pernah memperbolehkan lelaki yang tidak dikenal atau lelaki yang tidak disukai oleh suami masuk ke dalam rumahnya.
5. Menjaga harta suami adalah bagian dari tugas isteri yang solehah, mengatur harta rumah tangga dengan tidak berlebihan dan tidak juga kikir adalah hal yang dianjurkan dalam agama.
6. Menyelesaikan pekerjaan rumah tangga, menyediakan makanan yang sesuai dengan selera suami, memperhatikan seluruh keperluan suami adalah bentuk pengabdian yang selalu bernilai pahala.
7. Sebesar apapun, ia sentiasa bersyukur atas apa yang diberikan oleh suaminya, tidak banyak mengeluh, sabar dalam menerima keterbatasan suami, tidak meminta sesuatu yang lebih dari kemampuan suaminya, menghormati orang tua suami, memperlakukan mereka dengan sikap terbaik, pemaaf dan pengertian, adalah sifat yang senantiasa ditunjukkannya.
8. Jika ia bekerja, maka ia akan menjaga dirinya dalam pergaulan, menjauhkan diri dari perbuatan yang sia-sia, yang dapat mengantarkan dirinya dalam kemaksiatan.
9. Memberikan sedekah kepada keluarga dari hasil pekerjaannya. Wanita solehah adalah ikutan dari anak-anaknya, mereka akan memberikan teladan yang terbaik bagi anak-anaknya, sabar dalam mendidik anak, tidak mengeluarkan perkataan yang tidak patut untuk di contohi oleh anak-anak.

Setidaknya, inilah ciri-ciri akhlaq wanita solehah..tentunya, kesolehan itu tidak datang sendirinya, ia memerlukan proses. Dan wanita solehah tentunya akan memilih lelaki pilihan Allah, yang bersama-sama mengantarkan dirinya melalui proses tersebut.. agar mencapai keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Wallahu A’lam.

Sumber :
http://www.cintaislami.com/berita/betapa-mulianya-seorang-wanita-sholehah-inilah-ciri-ciri-mereka.html

Custamer Care :081211909138