Menikah tanpa pacaran? mungkinkah?Jawabannya adalah sangat mungkin sekali,bahkan akan jauh lebih indah, indah karena sebab memulai sebuah jalinan rumah tangga dengan jalan yang Allah danRasulnya ridhoi, Menikah tanpa pacaran memang tidak akan menjamin pernikahanmu bahagia, sukses, langgeng, tidak sama-sekali. Akan tetapi dengan menikah tanpa pacaran anda telah memulai sebuah pernikahan dengan cara yang Allah ridhoi, jika dimulai dengan jalankebaikan In syaa Allah akhirnyapun akan baik. Akan tetapi setelah menikah tanpa pacaran pernikahan akan berjalan plong damai, tidak tentunya, karena menjalani rumah tangga, butuh ilmu lagi, butuh bekalmaka belajarlah untuk menghadapinya.Permasalahan yang muncul ketika ingin menikah tanpa pacaran adalah bagaimanamengenal pasangan, tentu dengan menikah tanpa pacaran kita tidak bisa mengenali semua sifat calon pasangan kita, lha emang dengan nikah lewat pacaran bisa kenal semua sifat calon pasangan?, enggak juga kan?. Nah ini yang perlu kita luruskan lagi, semua orang berpendapat kalau menikah kita mesti kenal semua tentang calon pasangan kita, kami katakan ini tidak akan bisa artinya mustahil, karena mengenal pasangan itu adalah proses yang panjang dan sejatinya proses mengenal calon pasangan itu adalah setelah akad pernikahan, setelah hidup bersama, itulah sejatinya proses pengenalan.Lalu awal menikah bagaimana?, awal menikah tak perlu anda tau semua sifat dan karakternya karena itupun mustahil dilakukan, tapi cukup kenal sebagaimana Rasulullah mengajarkan kita :“Wanita biasanya dinikahi karena empat hal: karena hartanya, karena kedudukannya, karena parasnya dan karena agamanya. Maka hendaklah kamu pilih wanita yang bagus agamanya (keislamannya). Kalau tidak demikian, niscaya kamu akan merugi.”(HR. Bukhari-Muslim)Iya begitulah Rasulullah mengajarkan padakita, dalam menikah kita cukup mengetahui hartanya, kedudukannya, parasnya dan karena agamanya. Namun disini Rasulullah menekankan agar menikah karena agamanya. Jadi hal penting dan utama yang perlu kita ketahui adalah Agama calon pasangan kita, ketaatannya pada Allah dan Rasulnya, Akhlaknya. Ketika kita sudah menikah dengan yang memiliki keimanan dan ketakwaan maka yakinlah orang yang menikah karena takwa pada Allah tentu dia akan melayani pasangannya sebagai bentuk dari ketakwaannya menjalankan perintah Allah, dia mencintai pasangannya semata mengharap ridho Allah. Menerima kelebihan pasangannya serta melengkapi kekurangan pasangannya, bersyukur atas semua kesempurnaannya dan bersabar menerima hal-hal yang belum sempurna, itulah sejatinya pernikahan saling menyempurnakan bukan saling menuntut kesempurnaan. Yang mana hal ini tentu hanya akan dicapai dengan baiknya iman serta indahnya takwa pada Allah SWT.
#IndahnyaMenikahTanpaPacaran..
~ Dukung Indonesia Tanpa Pacaran..